Pengertian Format File Audio FLAC


FLAC adalah singkatan dari Free Lossless Audio Codec dimana filenya berekstensi .flac. Format audio ini pada awalnya dikembangkan oleh Josh Coalson, dimana pada tahun 2003 pengembangannya berpindah ke bawah naungan Xiph.org Foundation. Format ini pertama kali dirilis ke publik pada tahun 2001, dan mencapai stable release pada versi 1.2.1 di tahun 2007.

Satu hal yang umumnya bakal user awam 'kagetkan' dari file FLAC ini adalah ukurannya yg besar. Yap, rata-rata ukuran file FLAC memang gede, tapi bila dibandingkan dengan format lossless audio sendiri terbilang rata-rata. Menurut TS, enaknya FLAC dibandingkan format lossless audio yang lain adalah dukungan metadatanya yang lebih baik, jadi agan-agan bisa menambahkan Nama Artis, Judul, Album, Cover Art dsb pada file FLAC tersebut sebagaimana ID3Tagging pada MP3. 

Keuntungan utama dari kompresi FLAC (dan format lossless lain secara umum) adalah "Virtually exact copy of CD". Jadi, apabila agan nge-rip CD agan ke format FLAC ini, file FLAC yang agan dapatkan akan bersuara sama persis seperti bila agan memutar sebuah CD fisik, keren kan? Ini karena FLAC sendiri ibarat sebuah file ZIP yang sudah kita kenal dengan baik yang menekan dan membungkus file menjadi lebih kecil. Jadi, begitu agan meng-unzip file itu, barulah Agan akan mendapat isi yang sebenarnya, dalam hal ini adalah lagu itu sendiri. Kira-kira begitulah cara kerja format FLAC ini emoticon-Big Grin

Jika FLAC adalah format audio yang mempunyai reproduksi suara yang 'perfect', maka dibutuhkan pula 'perfect equipment' untuk mengeluarkan potensi terbaik dari lagu FLAC agan, misalnya dengan penggunaan spaker Hi-Fi, Headphone kelas atas, DAC, dsb. Hal ini lebih karena jika menggunakan perlatan-peralatan yang 'biasa-biasa' saja, maka mantapnya sebuah file FLAC relatif tidak terasa. Biasanya para audiophile-lah yang mengejar kesempurnaan menikmati musik seperti ini.

Untuk memutar FLAC pada laptop/komputer kebanyakan player yang ada sekarang ini sudah mendukung FLAC, namun beberapa yang katanya recommended adalah foobar 2000, AIMP Player, dan MediaMonkey. Playback support untuk FLAC sendiri kini juga semakin meluas, salah satu yang paling menonjol adalah native support bagi format FLAC pada smartphone-smartphone ber-OS Android, yaitu semenjak rilis Android 3.1 Honeycomb. Dan karena berbagai kelebihan inilah, kini FLAC juga semakin populer di kalangan studio dan label rekaman. Having the exact same file like those in the studio, cool isn't it?

Lalu bagaimana cara mendapat file FLAC ini? Gampang! Kalo agan punya CD, tinggal rip aja langsung dari CD tersebut dengan program ripper/converter favorit agan karena encoder untuk FLAC ini juga gratis kok. Selain dengan nge-rip sendiri, bisa beli langsung ke situs-situs yang menyediakan format FLAC, macem HDtracks.com atau Qobuz.com. Tapi kalo mau yang lebih simpel, tinggal tanya ke om gugel dengan tambahan FLAC di belakang keyword, dan syalala, itu dia! Kalo lagu-lagu lokal biasanya berada dalam bentuk paketan album, misalnya di site sebelah emoticon (walau tidak menutup kemungkinan ada juga dalam bentuk satuan).

Kelebihan :
a. kualitasnya lebih tinggi daripada mp3
b. Hasilnya lebih bagus dan jelas dari pada DVD
c. kompresi data yang dihasilkan hampir sama dengan kualitas audio aslinya.
d. Tidak perlu mengeluarkan biaya untuk memakai format ini

Kekurangan :
1. FLAC ini memang memerlukan ruang harddisk yang cukup lega
2. Data hasil conversi kapasitasnya semakin besar



Please buy official/original to support the artists, all content in this blog is for promotional purpose only, we dont responsible for all users and remove file after 24 hours downloaded.
Agree
WARNING!
Please buy official/original to support the artists, all content in this blog is for promotional purpose only, we dont responsible for all users and remove file after 24 hours downloaded.

Comments